webhostdiy.com — Bayangin deh, ribuan penonton memadati Pertamina Mandalika International Circuit di Lombok, sorak-sorai menggema, motor balap melesat dengan kecepatan gila, dan semua orang asyik berbagi momen epik di media sosial tanpa takut jaringan ngadat. Itulah pemandangan MotoGP Mandalika 2025 yang baru saja digelar pada 3-5 Oktober 2025. Kerennya, di balik keseruan ini, Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) memastikan semua berjalan mulus tanpa drama jaringan putus-putus. Penasaran gimana ceritanya? Yuk, simak!
Jaringan Stabil, Kunci Sukses MotoGP
Acara sekelas MotoGP bukan cuma soal balapan motor yang bikin jantungan, tapi juga soal pengalaman penonton dan peserta yang harus bebas hambatan, termasuk urusan koneksi. Bayangin kalau tiba-tiba sinyal hilang pas mau unggah video tikungan dramatis pembalap favoritmu—frustrasi banget, kan? Nah, Kemkomdigi tahu betul pentingnya jaringan yang stabil untuk event internasional kayak gini. Makanya, mereka mengerahkan Tim Pengendali Frekuensi Radio (PFR) untuk bekerja di belakang layar, memastikan semua operator seluler berjalan lancar dan spektrum frekuensi radio nggak saling ganggu.
Menurut Direktur Jenderal Infrastruktur Digital Kemkomdigi, Wayan Toni Supriyanto, tim ini punya peran besar. “Seperti gelaran MotoGP sebelumnya, kami memastikan setiap penggunaan frekuensi berada pada jalur yang tepat dan tidak saling mengganggu. Stabilitas jaringan telekomunikasi jadi faktor penting dalam keberhasilan penyelenggaraan event kelas dunia seperti MotoGP,” ujar Wayan dalam keterangannya di Jakarta, Selasa lalu.
Intinya, tim ini bertugas kayak “polisi frekuensi” yang bikin semua perangkat komunikasi, mulai dari walkie-talkie panitia sampai sinyal 5G penonton, bekerja harmonis tanpa tabrakan. Hasilnya? Semua bisa komunikasi dengan lancar, mulai dari kru balapan yang ngatur strategi sampai penonton yang asyik live streaming.
Tim PFR: Pahlawan Tanpa Jubah di Mandalika
Jangan bayangin tim PFR ini cuma duduk santai sambil ngopi di pinggir sirkuit. Mereka kerja keras banget! Tim yang dipimpin oleh Direktur Pengendalian Infrastruktur Digital, Ervan Fathurokhman, terdiri dari anggota Direktorat Pengendalian Infrastruktur Digital, Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio (SFR) Kelas II Mataram, dan Balai Monitor SFR Kelas I Jakarta. Tugas mereka nggak main-main: memantau spektrum frekuensi milik penyelenggara dan memastikan kualitas layanan operator tetap top.
Bayangin, selama tiga hari MotoGP berlangsung, mereka terus pantau frekuensi radio supaya nggak ada interferensi. Kalau ada gangguan, bisa kacau—bayaran penonton nggak cuma soal sinyal, tapi juga komunikasi antar tim balap yang super krusial. “Keberhasilan ini menegaskan bahwa Indonesia siap menjadi tuan rumah ajang internasional lain dengan infrastruktur digital yang andal dan aman bagi semua,” kata Wayan bangga.
Berkat kerja keras tim PFR, nggak cuma peserta dan panitia yang bisa komunikasi tanpa hambatan, tapi penonton juga bisa bebas unggah foto, video, atau live di media sosial. Mau nge-tweet “Valentino Rossi masih ganteng!” atau share video pembalap favoritmu nge-drift di tikungan, semua lancar jaya!
KUNJUNGI LAMAN BERITA TERBARU DI eXPOSENEWS.ID
Kesuksesan MotoGP Mandalika 2025 ini nggak lepas dari komitmen Kemkomdigi untuk bikin infrastruktur digital Indonesia makin canggih. Mereka nggak cuma fokus ke acara besar kayak MotoGP, tapi juga ke kebutuhan sehari-hari masyarakat. Wayan bilang, langkah ini bagian dari misi mereka supaya semua orang bisa nikmati layanan komunikasi yang lancar tanpa gangguan, apalagi di event-event internasional yang jadi sorotan dunia.
Selain urusan MotoGP, Kemkomdigi juga lagi gencar ngurusin isu lain di dunia digital. Misalnya, mereka baru aja memperkenalkan glosarium pengawasan ruang digital bernama SadarRuang untuk bantu masyarakat paham soal keamanan digital. Mereka juga tegas ngurusin konten negatif di internet, kayak memblokir 23 ribu rekening terkait judi online dan menegur platform X karena lalai tangani konten pornografi. Jadi, nggak cuma soal jaringan, tapi juga bikin ruang digital Indonesia lebih bersih dan aman.
Indonesia di Mata Dunia
Keberhasilan MotoGP Mandalika 2025 ini bukan cuma soal balapan, tapi juga bukti bahwa Indonesia punya infrastruktur digital yang mumpuni. Bayangin, event sebesar ini butuh koordinasi tingkat tinggi, mulai dari logistik, keamanan, sampai urusan teknis kayak jaringan. Dengan jaringan yang stabil, Indonesia nggak cuma bikin penonton lokal happy, tapi juga kasih kesan positif ke dunia internasional.
Wayan bilang, keberhasilan ini jadi sinyal kuat bahwa Indonesia siap jadi tuan rumah buat event-event besar lainnya. “Infrastruktur digital yang andal dan aman itu kunci. Kami buktikan di MotoGP, dan kami siap ulang di event lain,” tegasnya. Jadi, siapa tahu tahun depan kita bakal lihat event kelas dunia lain di Indonesia, entah itu konser internasional, pameran teknologi, atau bahkan olimpiade esports!
Apa Artinya buat Kita?
Buat kita yang suka nongkrong di dunia digital, keberhasilan ini bukan cuma soal MotoGP. Ini soal bagaimana teknologi bisa bikin hidup kita lebih mudah dan seru. Bayangin kalau tiap event besar di Indonesia, dari konser sampai festival budaya, punya jaringan se-stabil ini. Kita bisa share momen tanpa takut buffering, panitia bisa koordinasi tanpa drama, dan Indonesia makin dikenal sebagai negara yang nggak cuma punya budaya keren, tapi juga teknologi mumpuni.
Buat kamu yang suka balapan atau cuma penikmat Lombok dari layar ponsel, MotoGP Mandalika 2025 ini jadi bukti bahwa Indonesia bisa bikin dunia melirik. Jadi, kapan nih kita road trip ke Mandalika buat ngerasain langsung keseruannya? Atau minimal, siapin kuota data buat streaming MotoGP tahun depan tanpa khawatir jaringan ngambek!
Penutup
MotoGP Mandalika 2025 bukan cuma soal balapan motor, tapi juga soal kerja keras di balik layar yang bikin semuanya berjalan mulus. Dari tim PFR yang pantau frekuensi sampai Kemkomdigi yang all-out dukung infrastruktur digital, semua berkontribusi bikin Indonesia tampil kece di mata dunia. Jadi, sambil nunggu event besar berikutnya, yuk dukung terus perkembangan teknologi digital di Indonesia. Siapa tahu, kita bakal jadi tuan rumah event yang lebih wow lagi di masa depan!
