Trump Buka Jalan TikTok Tetap Nongkrong di AS, Nilainya Rp 234 T!

Diposting pada

WebhostDIY.com — TikTok, aplikasi yang bikin dunia ketagihan joget dan video pendek, akhirnya dapat lampu hijau dari Presiden AS Donald Trump untuk tetap beroperasi di Amerika. Yap, setelah drama panjang soal keamanan nasional, Trump resmi meneken perintah eksekutif yang ngasih jalan buat TikTok dijual ke investor AS dan global. Nilainya? Gak main-main, sekitar Rp 234 triliun! Tapi, apa sih cerita di balik kesepakatan ini? Yuk, kita kulik bareng!

TikTok Diselamatkan, AS Jadi Bos Baru

Dalam sesi penandatanganan perintah eksekutif pada Kamis (25/9/2025), Trump dengan pede bilang kalau TikTok bakal “sepenuhnya dioperasikan oleh Amerika.” Artinya, operasi TikTok di AS bakal dikendalikan oleh entitas baru yang mayoritas dikelola perusahaan dan orang-orang dari Negeri Paman Sam. Ini semua dilakukan biar TikTok bisa memenuhi aturan keamanan nasional AS, sesuai sama undang-undang Protecting Americans from Foreign Adversary Controlled Applications Act.

Undang-undang ini mewajibkan ByteDance, induk TikTok yang berbasis di China, untuk bikin TikTok AS jadi perusahaan mandiri atau jual sahamnya ke pihak non-China. Kalau nggak, TikTok bisa diblokir di AS. Nah, dengan kesepakatan ini, ByteDance cuma boleh pegang saham kurang dari 20 persen, sementara 80 persen sisanya dipegang investor tertentu yang dipimpin oleh raksasa teknologi Oracle.

Oracle Jadi Pemain Utama, Ellison Jadi Sorotan

Siapa yang bakal pegang kendali TikTok AS? Oracle, perusahaan teknologi raksasa, disebut-sebut bakal punya peran besar. Larry Ellison, Co-Founder, CTO, dan Executive Chairman Oracle, jadi nama yang mencuri perhatian. Selain Oracle, ada juga nama-nama beken lain seperti Michael Dell (pendiri Dell Technologies) dan eksekutif media Rupert Murdoch yang disebut terlibat. Tapi, Trump belum kasih detail lengkap soal siapa saja yang ikut main di kesepakatan ini. Kata Wakil Presiden AS JD Vance, rinciannya bakal diumumin dalam beberapa minggu ke depan.

Menurut sumber yang dikutip Reuters, konsorsium yang dipimpin Oracle dan firma investasi Silver Lake bakal pegang sekitar 50 persen saham TikTok AS. Sisanya, sekitar 30 persen, dipegang oleh pemegang saham ByteDance seperti Susquehanna International Group, General Atlantic, dan KKR. Tapi, angka ini masih bisa berubah, soalnya minat investor buat saham TikTok AS lagi tinggi banget!

Nggak cuma itu, sumber dari CNBC bilang kalau MGX, perusahaan investasi dari Abu Dhabi, bakal jadi investor utama bareng Oracle dan Silver Lake, dengan total kepemilikan 45 persen. Oracle juga bakal dapat salinan kode algoritma TikTok dari ByteDance, yang nantinya bakal dilatih ulang biar sesuai sama kebutuhan pengguna AS. Keren, kan?

Valuasi TikTok: Rp 234 T, Kok Bisa?

Menariknya, nilai TikTok AS dalam kesepakatan ini “cuma” sekitar 14 miliar dollar AS (Rp 234 triliun). Angka ini lebih rendah dari perkiraan analis yang tadinya memprediksi valuasi TikTok AS bisa nyampe 30-40 miliar dollar (Rp 503-671 triliun). Belum jelas gimana pemerintah AS nentuin angka ini, tapi yang pasti, kesepakatan ini udah disetujui sama pihak China, termasuk Presiden Xi Jinping, yang disebut Trump sebagai kunci buat ngejalanin divestasi ini dengan mulus.

Trump sendiri bilang dia sangat menghormati Xi Jinping dan ngaku butuh dukungan China biar kesepakatan ini bisa jalan. “Saya sangat menghormati Presiden Xi, dan saya begitu menghargai persetujuannya,” kata Trump. Wah, diplomasi level tinggi nih!

Apa Selanjutnya Buat TikTok?

Meski kesepakatan awal udah disetujui, prosesnya masih jauh dari selesai. Masih banyak detail hukum dan keuangan yang perlu dirampungkan. Salah satu pertanyaan besar: apakah pengguna TikTok di AS harus download aplikasi baru? Menurut laporan Wall Street Journal pertengahan September 2025, kemungkinan besar pengguna bakal diminta beralih ke aplikasi TikTok baru yang udah dikembangkan dan lagi diuji coba. Tapi, belum ada kepastian soal ini.

Yang jelas, konsorsium Oracle cs bakal terus pantau cara konten dikirimkan ke pengguna. Algoritma TikTok, yang jadi “otak” di balik popularitasnya, bakal dirombak dan disesuaikan buat pasar AS. Ini semua dilakukan biar TikTok tetap aman dan nggak dianggap ancaman keamanan nasional.

Drama TikTok: Dari Ancaman Banned Sampai Kesepakatan Raksasa

Perjalanan TikTok di AS emang penuh drama. Sejak beberapa tahun lalu, aplikasi ini sering jadi sorotan karena kekhawatiran soal data pengguna dan hubungannya sama China. Pemerintah AS sempat ngancam bakal banned TikTok kalau nggak ada divestasi. Nah, kesepakatan ini jadi solusi buat ngejaga TikTok tetap hidup di AS, sekaligus ngasih kepastian buat jutaan pengguna dan kreator konten di sana.

Buat kamu yang suka bikin video lipsync atau dance challenge, tenang aja, TikTok sepertinya bakal tetap ada di AS. Tapi, dengan kepemilikan baru dan algoritma yang dirombak, mungkin aja pengalaman pakai TikTok bakal sedikit beda ke depannya. Kita tunggu aja kabar selanjutnya!

kunjungi laman berita terkini di Exposenews.id , temukan berita terbaru dan menarik disana

Dengan kesepakatan ini, TikTok nggak cuma selamat dari ancaman banned, tapi juga punya potensi buat terus ngedominasi dunia media sosial. Oracle dan investor lainnya kayaknya siap all-out buat bikin TikTok AS jadi platform yang lebih kuat dan aman. Buat pengguna di Indonesia, ini juga kabar baik, soalnya TikTok global masih bakal jalan seperti biasa.

Jadi, apa pendapat kamu soal drama TikTok ini? Bakal ada perubahan besar nggak ya di aplikasi ini? Tulis pendapatmu di kolom komentar, dan stay tuned di WebhostDIY.com buat update teknologi terbaru!