Mark Zuckerberg ‘Kuasai’ Seluruh Kompleks, Tetangga Protes!

Diposting pada

webhostdiy.com — Tahukah kamu? Ternyata kehidupan CEO Meta, Mark Zuckerberg, tak lepas dari masalah bertetangga, lho! Menurut laporan menarik dari The New York Times, para warga di kawasan Crescent Park, tempat Zuck dan keluarganya tinggal, justru mengeluhkan dominasi sang bos Meta di lingkungan mereka tersebut. Pasalnya, Zuck diduga kuat telah memiliki 11 properti berbeda dalam satu kompleks yang sama!

Bahkan, Zuckerberg disebut-sebut tidak hanya mendominasi kepemilikan properti di kompleksnya, tetapi juga menyalahgunakan izin penggunaan properti. Akibatnya, ruas jalan di sekitar properti yang dia beli pun akhirnya terlihat mirip seperti papan permainan Monopoli karena terus-menerus dikuasai olehnya. Michael Kieschnick, salah satu warga Crescent Park, kemudian mengungkapkan kekecewaannya kepada New York Times, “Tidak ada warga yang ingin lingkungannya dikuasai, tapi itulah yang terjadi di sini, mereka (Zuck dan timnya) sudah mengambil alih lingkungan kami.”

Uniknya, sejumlah properti yang dikuasai Zuckerberg tersebut konon dibeli melalui metode “penjualan tertutup” tanpa iklan publik sama sekali. Beberapa mantan pemilik properti pun mengaku bahwa mereka tiba-tiba saja didekati oleh perwakilan Zuck yang langsung menawar properti mereka dengan harga fantastis—jauh melampaui harga estimasi pasar real estate pada umumnya.

Seperti yang sudah banyak diketahui, Zuck memang sangat mengedepankan privasi. Para tetangganya pun menyadari bahwa ia lebih sering berada di rumah dan jarang berinteraksi dengan warga sekitar. Selain itu, tetangga Zuckerberg juga sering melihat para tukang yang sibuk membangun properti milik bos Meta itu, dengan kamera keamanan yang terpasang di sejumlah titik rumah.

Zuck dan istrinya, Priscilla Chan, pertama kali membeli rumah di kompleks elite tersebut sekitar tahun 2011. Pada tahun itu, kekayaan Zuck telah mencapai sekitar 13,5 miliar dolar AS atau setara dengan Rp 217 triliun. Rumah pertama yang dibeli pendiri Facebook itu harganya sekitar 7 juta dolar AS atau sekitar Rp 112 miliar. Namun, seiring dengan terus meningkatnya kekayaannya, kepemilikan properti Zuck di kawasan elite Palo Alto, California, AS itu pun kian meluas.

Hanya beberapa tahun setelah membeli rumah pertama, Zuck secara bertahap membeli 10 rumah lainnya di sekitarnya. Properti tambahan pertamanya terletak tepat di belakang rumah utamanya, yang dibeli dengan harga 4,8 juta dolar AS (sekitar Rp 77,3 miliar) pada tahun 2012. Kemudian, pada September 2013, Zuck kembali membeli rumah yang tepat berada di sebelah rumahnya, dengan harga 10,5 juta dolar AS atau setara Rp 169 miliar.

Tak berhenti sampai di situ, hanya sebulan setelahnya, ia juga membeli dua properti lain di belakang rumah utama. Kedua properti tersebut dibeli dengan harga masing-masing 14 juta dolar AS (Rp 225 miliar) dan 14,5 juta dolar AS (Rp 233 miliar).

Yang menarik, demi menjaga privasinya, Zuck membeli seluruh deret properti itu melalui beberapa perusahaan miliknya sendiri. Setiap unit properti sengaja dibeli dengan menggunakan perusahaan terpisah agar tidak mudah terlacak. Meskipun demikian, dokumen properti yang berhasil dipantau oleh outlet media Realtor justru menunjukkan bahwa ada data yang menerangkan beberapa perusahaan tersebut saling berkaitan satu sama lain.