webhostdiy.com — Pernah nggak sih penasaran apa yang ada di dalam iPhone Air, gadget terbaru dari Apple yang lagi jadi perbincangan? Nah, berkat Zack dari kanal YouTube JerryRigEverything, kita akhirnya bisa ngintip daleman iPhone Air yang super tipis ini. Bukan cuma soal ketahanan yang bikin orang takjub—ingat, dia berhasil membengkokkan ponsel ini dengan tekanan lebih dari 97 kg!—tapi sekarang kita juga bisa lihat bagaimana desain dalamnya yang bikin iPhone Air jadi salah satu ponsel paling menarik di 2025. Yuk, kita bedah apa saja yang bikin ponsel ini spesial!
Buka-Bukaan Bagian Belakang
Membongkar iPhone Air ternyata nggak sesulit yang dibayangkan, lho. Cukup dengan sedikit panas, alat congkel, dan melepas dua sekrup pentalobe, bagian belakang ponsel ini langsung terbuka. Begitu terbuka, kita langsung disambut pemandangan yang didominasi oleh baterai berkapasitas 3.149 mAh yang dibungkus casing metal. Di sekitarnya, ada magnet MagSafe dan kumparan tembaga yang jadi otak di balik fitur pengisian nirkabel. Desain ini rapi banget, khas Apple yang selalu memperhatikan detail, meski ponsel ini udah dihajar habis-habisan dalam uji ketahanan sebelumnya.
Tapi, jangan salah, meski kelihatan simpel, tata letak ini menunjukkan betapa Apple berusaha memaksimalkan ruang di dalam bodi yang super tipis. Bayangin, semua komponen ini harus muat dalam desain yang ramping tanpa mengorbankan performa. Keren, kan?
Layar yang Nempel Banget
Sekarang kita ke bagian layar. Kalau mau lepas layar iPhone Air, siap-siap ketemu sama lem yang super lengket, ditambah satu sekrup tri-point dan dua kabel pita. Ini menunjukkan Apple nggak main-main soal menjaga layar tetap aman di tempatnya. Tapi, kalau udah berhasil dilepas, kamu bakal lihat betapa presisinya desain internal Apple. Semua komponen diletakkan dengan cerdas, memastikan nggak ada ruang yang terbuang sia-sia.
Baterai dengan Teknologi Canggih
Nah, bagian yang menarik adalah baterainya. iPhone Air pakai sistem perekat yang bisa dilepas dengan listrik, mirip seperti yang ada di iPhone 16 dan 16 Plus. Caranya? Tinggal kasih tegangan yang tepat ke tab khusus di baterai, dan voila, perekatnya langsung lepas! Teknologi ini bikin proses ganti baterai jauh lebih mudah dibandingkan metode lama yang bikin teknisi pusing tujuh keliling. Tapi, dengan kapasitas 3.149 mAh, beberapa orang mungkin merasa baterainya agak kecil. Sebagai perbandingan, LG G6 dari tahun 2017 aja punya baterai lebih besar! Buat pengguna yang aktif, mungkin perlu siap-siap ngecas di tengah hari, apalagi kalau baterainya mulai menua.
Intip Motherboard dan USB-C Super Keren
Setelah baterai dilepas, kita bisa lihat jantungan iPhone Air: motherboard-nya. Komponen ini adalah pusat kendali yang menyokong semua performa canggih ponsel ini. Di samping itu, ada kamera yang dirancang dengan presisi, dan yang bikin orang melongo adalah housing USB-C yang dibuat dengan teknologi cetak 3D dari titanium. Yup, Apple nggak tanggung-tanggung soal material premium! Housing ini nggak cuma kuat, tapi juga bikin iPhone Air terlihat futuristik bahkan dari dalam.
Port USB-C ini juga menunjukkan komitmen Apple untuk beralih ke standar universal, sekaligus tetap mempertahankan estetika dan fungsi premium. Desain ini bukan cuma soal gaya, tapi juga soal ketahanan dan efisiensi.
Komentar Netizen: Antara Kagum dan Kritik
Seperti biasa, setiap teardown gadget pasti mengundang komentar dari netizen. Ada yang takjub sama desain internal yang rapi dan canggih, tapi ada juga yang nyinyir. Salah satu komentar di artikel GSMArena bilang, “Ngapain sih peduli sama daleman ponsel? Kan nggak transparan!” Well, meski nggak kelihatan, desain internal ini penting banget buat performa dan ketahanan ponsel. Ada juga yang membandingkan iPhone Air dengan LG G6, dengan nada sinis soal kapasitas baterai yang lebih kecil. Tapi, di sisi lain, ada yang bela Apple, bilang bahwa iPhone Air nggak bakal gampang rusak seperti beberapa ponsel lain, dan dukungan jangka panjang dari Apple jauh lebih terjamin.
Desain Tipis: Worth It atau Cuma Gimmick?
Salah satu daya tarik iPhone Air adalah bodinya yang super tipis. Tapi, ini juga bikin orang bertanya-tanya: apakah pengorbanan kapasitas baterai sepadan dengan desain ramping? Buat sebagian orang, ponsel tipis dan ringan adalah nilai jual besar. Tapi, buat yang lebih mementingkan daya tahan baterai, iPhone Air mungkin terasa kurang memuaskan. Apalagi, seperti yang disebut di komentar, baterai yang kecil ini bisa jadi masalah kalau mulai degradasi seiring waktu.
Meski begitu, Apple selalu punya cara untuk menyeimbangkan desain dan performa. Optimasi perangkat lunak mereka yang terkenal efisien bisa bikin baterai 3.149 mAh ini tetap tahan lama dibandingkan ponsel lain dengan kapasitas serupa. Ditambah lagi, fitur seperti MagSafe dan teknologi pengisian cepat bikin pengalaman pengguna tetap nyaman.
kunjungi laman berita terbaru di Exposenews.id
Teardown iPhone Air ini bikin kita makin kagum sama kehebatan Apple dalam merancang ponsel yang canggih sekaligus elegan, bahkan dari dalam. Dari baterai dengan teknologi perekat listrik, motherboard yang rapi, sampai housing USB-C titanium yang super mewah, iPhone Air jelas bukan ponsel sembarangan. Tapi, dengan kapasitas baterai yang agak kecil, ponsel ini mungkin nggak cocok buat semua orang, terutama yang butuh daya tahan ekstra.
Buat kamu yang penasaran sama daleman iPhone Air, video teardown dari JerryRigEverything wajib ditonton! Dan kalau kamu lagi mikir-mikir buat beli iPhone Air, pertimbangkan dulu kebutuhanmu: apakah kamu tim desain tipis yang elegan, atau tim baterai besar yang tahan seharian? Apa pendapatmu tentang iPhone Air ini? Share di kolom komentar, ya!