webhostdiy.com – Vendor smartphone ternama, Samsung, baru-baru ini memberikan anjuran menarik bagi pengguna ponselnya. Perusahaan asal Korea Selatan itu menyarankan agar pengguna secara rutin mematikan dan menyalakan kembali (restart) perangkat mereka. Samsung bahkan mendorong pengguna membiasakan restart harian agar terhindar dari berbagai masalah potensial.
Menurut Samsung, kebiasaan restart ponsel secara berkala bisa mencegah masalah seperti kinerja yang tiba-tiba melambat (lemot) atau lag tak terduga. Meskipun kedua masalah ini sering kali hanya terkait performa perangkat, Samsung mengingatkan bahwa dalam beberapa kasus, hal tersebut bisa menjadi indikasi masalah keamanan.
“Masalah seperti ini kadang bisa langsung teratasi hanya dengan me-restart ponsel,” jelas Samsung dalam panduan resminya di Filipina.
Baca juga Itel Alpha 3 Meluncur, Smartwatch dengan 100+ Mode Olahraga!
Bagi pengguna yang ingin menerapkan anjuran ini, Samsung menyediakan beberapa metode restart yang simpel. Salah satunya dengan menekan tombol daya dan volume bawah secara bersamaan. Alternatif lain, tekan tombol daya selama 5-7 detik hingga menu restart muncul.
Bagi pengguna yang menginginkan cara lebih praktis, Samsung menghadirkan fitur auto restart dengan jadwal yang bisa disesuaikan. Aktifkan fitur ini melalui:
- Settings > Device Care > Auto Optimization > Auto Restart > Restart on schedule.
- Setelah itu, pengguna bisa memilih frekuensi restart, misalnya setiap hari atau beberapa hari sekali.
- Waktu restart juga bisa disesuaikan, seperti jam 3 pagi saat ponsel tidak digunakan.
Samsung memastikan bahwa restart otomatis hanya akan berjalan jika:
- Layar ponsel dalam kondisi mati.
- Ponsel sedang tidak dipakai.
- Baterai di atas 30%.
- Kunci SIM tidak aktif.
Dengan fitur ini, ponsel pasti tidak akan restart mendadak ketika sedang dipakai pengguna.
Ternyata, bukan hanya Samsung yang menyarankan kebiasaan restart ponsel. Badan intelijen Amerika Serikat, National Security Agency (NSA), sejak tahun lalu juga merekomendasikan pengguna untuk mematikan dan menyalakan kembali ponsel setidaknya seminggu sekali.
Anjuran ini muncul karena ponsel sering menjadi sasaran empuk serangan siber, termasuk jenis serangan zero-click yang sangat berbahaya. Berbeda dengan malware biasa yang mengharuskan pengguna berinteraksi (misalnya dengan mengklik link atau mengunduh aplikasi), serangan zero-click bisa menyusup ke perangkat tanpa memerlukan tindakan apa pun dari pengguna.
Dalam laporan berjudul “Mobile Device Best Practices”, NSA menjelaskan bahwa restart ponsel secara berkala bisa mempersulit peretas mencuri data. Meskipun tidak sepenuhnya mencegah serangan, langkah ini tetap efektif untuk mengurangi risiko.
Selain restart rutin, NSA memberikan beberapa tips penting lainnya:
- Matikan WiFi & Bluetooth saat tidak dipakai – Fitur ini sering jadi celah bagi peretas.
- Update OS & aplikasi secara berkala – Pembaruan sering menyertakan perbaikan keamanan.
- Nonaktifkan GPS jika tidak diperlukan – Mencegah pelacakan lokasi tanpa izin.
- Hindari klik link mencurigakan – Baik di email, SMS, atau pesan lain.
- Gunakan password kuat (minimal 6 digit) – Lebih aman daripada pola atau PIN sederhana.
- Pakai charger & aksesori tepercaya – Hindari isu juice jacking yang bisa mencuri data.
Bagi pengguna Android, pastikan fitur Google Play Protect selalu aktif. Fitur ini otomatis memindai seluruh aplikasi, baik lama maupun baru, demi mendeteksi malware.
Sementara pengguna iPhone perlu sedikit usaha ekstra karena Apple tidak mengizinkan pemindaian malware langsung di perangkat. Solusinya, pengguna bisa memanfaatkan antivirus Mac seperti Intego Mac Internet Security X9 yang bisa memindai iPhone/iPad via kabel USB.
Dari anjuran Samsung hingga NSA, jelas bahwa restart ponsel secara berkala bukan sekadar mitos. Kebiasaan sederhana ini terbukti bisa meningkatkan performa perangkat sekaligus mengurangi risiko keamanan. Jadi, jangan lupa jadwalkan restart ponselmu mulai hari ini!
