Meta Gandakan Anggaran AI Hingga Rp1.000 Triliun

Diposting pada

Jakarta (Webhostdiy) – Meta semakin menunjukkan taringnya di dunia kecerdasan buatan (AI) dengan menggandakan anggaran infrastrukturnya. Tahun depan, perusahaan ini siap menggelontorkan dana besar untuk membangun pusat data dan server canggih.

Dalam laporan keuangan kuartal kedua 2025, Meta mengungkapkan, belanja modal mereka bakal melonjak drastis. “Kami memproyeksikan pengeluaran modal tahun 2025, termasuk pembayaran sewa, akan mencapai US$66–72 miliar (sekitar Rp1.000 triliun). Angka ini naik hampir US$30 miliar dari tahun sebelumnya,” jelas Meta, seperti dikutip Tech Crunch, Kamis (31/7).

Ternyata, rencana ini tidak berhenti di 2025. Meta sudah menyiapkan kenaikan anggaran lebih besar lagi untuk 2026. Perusahaan mengaku sedang “berburu peluang untuk menambah kapasitas” guna mendukung pengembangan AI dan operasional bisnis mereka.

Susan Li, CFO Meta, menegaskan komitmen perusahaan untuk membangun infrastruktur AI terbaik di dunia. “Kami yakin, memiliki infrastruktur kelas dunia adalah kunci untuk menciptakan model dan produk AI unggulan. Karena itu, kami akan meningkatkan investasi secara signifikan di 2026,” tegasnya.

Meski sebagian besar dana berasal dari kantong sendiri, Meta juga membuka peluang kerja sama dengan mitra keuangan. “Kami belum bisa mengumumkan kesepakatan final, tapi kami percaya model pembiayaan eksternal bisa mendukung proyek pusat data skala besar,” tambah Li.

Saat ini, Meta sedang menggarap dua klaster AI raksasa. Klaster ini bakal menjadi salah satu pusat komputasi terkuat dengan kapasitas 1 gigawatt.

Proyek Kontroversial di Georgia
Sayangnya, ambisi Meta tidak selalu mulus. Proyek pusat data mereka di Newton County, Georgia, memicu protes warga karena boros air.

baca juga: Kacamata Pintar Apple Segera MeluncurAkhir 2026, Saingi Meta dan Google!

Selain infrastruktur, Meta juga fokus merekrut talenta AI terbaik. Perusahaan mengalokasikan miliaran dolar untuk menggaji para ahli di unit baru mereka, Superintelligence Labs.

Sebelum laporan keuangan dirilis, Zuckerberg sempat memamerkan visi terbarunya: “personal superintelligence”. Konsep ini menggambarkan AI yang bisa membantu kehidupan sehari-hari melalui kacamata pintar dan headset VR buatan Meta.

Dengan investasi sebesar ini, Meta jelas ingin memimpin persaingan AI. Namun, tantangan seperti isu lingkungan dan ketatnya persaingan talenta tetap menghadang. Bagaimana hasilnya? Kita lihat saja dalam dua tahun ke depan!