Webhostdiy.com — Yo, guys, pegang erat-erat kursi kalian karena ada kabar gila dari dunia teknologi! Dua mobil terbang buatan XPeng, perusahaan otomotif listrik asal China, baru aja bikin heboh di Changchun Air Show, Provinsi Jilin. Bayangin, dua kendaraan futuristik ini tabrakan di udara saat lagi latihan buat pertunjukan! Satu mobil sampai terbakar, bro, sementara yang satunya berhasil mendarat dengan selamat. Penasaran? Yuk, kita ulas apa yang sebenarnya terjadi!

Insiden yang Bikin Deg-degan
Kejadian ini terjadi pada Selasa, 16 September 2025, saat dua pesawat eVTOL (electric vertical take-off and landing) milik XPeng AeroHT lagi latihan formasi untuk acara Changchun Air Show. Nah, entah kenapa, jarak antar kedua “mobil terbang” ini kurang pas—alias kelewat dekat—dan boom, tabrakan nggak terhindarkan. Salah satu pilot dikabarkan luka, tapi belum ada info detail soal kondisinya. Yang jelas, insiden ini langsung jadi sorotan dunia.

Mobil terbang yang kena musibah ini dilaporkan mengalami kerusakan pada bodi utama (fuselage) dan langsung terbakar begitu mendarat. Video yang beredar di media sosial bikin bulu kuduk merinding: dua kendaraan terbang ini kelihatan saling senggol di udara, dan pas salah satunya mendarat, api langsung membumbung tinggi. Untungnya, tim darurat cepat tanggap dan berhasil memadamkan api. XPeng sendiri bilang kalau investigasi awal nunjukin masalahnya ada di “insufficient spacing” alias jarak yang nggak cukup antar kedua pesawat.
Apa Itu XPeng AeroHT X2?
Biar nggak bingung, kita kenalan dulu sama bintang utama insiden ini: XPeng AeroHT X2. Ini adalah mobil terbang eVTOL dua tempat duduk yang dirancang buat perjalanan jarak pendek di perkotaan. Bayangin, kendaraan ini bisa ngebut sampai 130 km/jam, terbang selama 35 menit, dan menjelajah sejauh 40 km dengan ketinggian antara 300-500 meter. Keren, kan? Tapi, jangan bayangin ini mobil yang bisa jalan di darat, ya—X2 murni dirancang buat terbang, nggak punya roda buat ngegas di jalanan.
Dibuat dari serat karbon biar ringan, X2 punya berat lepas landas maksimal 760 kg dan bisa bawa muatan sampai 200 kg. Tenaganya? Delapan motor listrik yang nyanyi bareng baling-baling berputar berlawanan arah, ditopang empat paket baterai independen. Nggak cuma itu, X2 juga dilengkapi teknologi canggih kayak sistem redundansi, deteksi lingkungan 360 derajat, pendaratan otonom, kamera omnidirectional, sampai parasut balistik darurat. Bisa manual, bisa juga autopilot—pokoknya canggih abis!
Oh iya, harganya? Sekitar Rp5 miliar untuk pasar global, guys. Jadi, kalau mau beli, mulai nabung dari sekarang, deh!
XPeng dan Ambisi Mobil Terbang
XPeng sebenarnya dikenal sebagai raksasa otomotif listrik di China, tapi mereka nggak puas cuma bikin mobil darat. Sejak 2020, lewat anak perusahaan AeroHT, mereka terjun ke dunia kendaraan terbang. Konsep eVTOL ini memang lagi hits, apalagi buat masa depan transportasi perkotaan. Bayangin, terbang melewati macetnya Jakarta atau Surabaya—mimpi banget, kan? Tapi, insiden ini kayak tamparan buat XPeng bahwa teknologi ini masih punya banyak PR.
Meski begitu, XPeng nggak main-main. Mereka udah pamerkan X2 di ajang GIIAS 2025, dan banyak yang bilang model yang tabrakan ini kemungkinan X2, meskipun belum ada konfirmasi resmi. Yang pasti, insiden ini bikin orang bertanya-tanya: seberapa siap sih teknologi mobil terbang ini buat jadi transportasi masa depan?
Reaksi Dunia dan Apa Artinya?
Insiden ini langsung viral di media sosial, apalagi dengan video dramatis yang nunjukin mobil terbang terbakar. Banyak netizen yang kaget, tapi nggak sedikit juga yang bilang ini cuma “kecelakaan kecil” dalam perjalanan inovasi. Elon Musk sendiri pernah nyinyir soal mobil terbang, bilang kalau mereka lebih banyak mudaratnya ketimbang manfaatnya. Tapi, XPeng kayaknya nggak peduli dan tetap gaspol kembangkan teknologi ini.
Pihak XPeng sendiri bergerak cepat. Selain memadamkan api, mereka langsung investigasi untuk cari tahu apa yang salah. Fokus utama mereka sekarang adalah memastikan formasi latihan di masa depan punya jarak yang lebih aman. Ini penting banget, apalagi kalau mobil terbang ini nantinya mau dipakai buat transportasi umum.
Masa Depan Mobil Terbang
Kejadian ini memang bikin orang mikir dua kali soal keamanan mobil terbang. Tapi, di sisi lain, ini juga bukti bahwa teknologi eVTOL lagi dikembangkan serius. XPeng bukan satu-satunya yang main di ranah ini—banyak perusahaan lain, dari startup sampai raksasa teknologi, juga lagi bereksperimen dengan konsep serupa. Tantangannya? Regulasi, keamanan, dan infrastruktur yang masih jauh dari siap.
Di Indonesia, misalnya, kita bisa bayangin betapa kerennya kalau mobil terbang bisa dipakai buat nyelonong dari Jakarta ke Bandung tanpa macet. Tapi, dengan harga Rp5 miliar dan teknologi yang masih “bocah,” kayaknya kita harus sabar dulu. Plus, insiden kayak gini bikin kita sadar bahwa perjalanan menuju langit nggak selalu mulus.
kunjungi laman berita terbaru dan seru di Exposenews.id
Tabrakan mobil terbang XPeng di Changchun Air Show adalah pengingat bahwa inovasi itu penuh risiko, tapi juga penuh harapan. Meski satu unit terbakar dan pilot luka, fakta bahwa yang satunya mendarat dengan selamat nunjukin potensi teknologi ini. XPeng AeroHT X2, dengan segala kecanggihannya, adalah langkah besar menuju masa depan transportasi. Tapi, sebelum kita bisa terbang bebas di langit kota, masih banyak yang harus diperbaiki—terutama soal keamanan.
Jadi, apa pendapat kalian? Siap nggak buat naik mobil terbang dalam 10 tahun ke depan? Atau masih takut sama insiden kayak gini? Tulis di kolom komentar, ya! Dan stay tuned di Webhostdiy.com buat kabar teknologi terbaru yang bikin kalian takjub!