tiktok dan strategi lawan blokiran AS

TikTok Siapkan Strategi Baru Hadapi Blokir AS: Aplikasi Anyar Segera Rilis?

Diposting pada

Webhostdiy.com – Platform viral TikTok masih berjuang menghadapi ancaman blokir di Amerika Serikat (AS). Kali ini, Presiden AS Donald Trump kembali memberi tenggat waktu 90 hari tambahan kepada ByteDance, induk TikTok, untuk melepas operasinya di AS ke perusahaan non-China. Jika tidak, TikTok terancam diblokir permanen.

Manuver Baru TikTok: Aplikasi Khusus AS
Nah, di tengah perpanjangan waktu ketiga ini, TikTok kabarnya sedang menyusun strategi cerdik. Menurut laporan The Information yang dirangkum The Verge, TikTok sedang mengembangkan aplikasi baru khusus pengguna AS dengan nama kode M2. Rencananya, aplikasi ini bakal meluncur pada 5 September 2025—hanya berselang 12 hari sebelum batas akhir blokir TikTok di AS pada 17 September 2025.

Lebih menarik lagi, sumber anonim mengungkapkan bahwa begitu aplikasi baru rilis, versi TikTok yang sekarang akan menghilang dari App Store dan Play Store. Kemudian, aplikasi lama ini akan benar-benar berhenti beroperasi pada Maret 2026. Namun, hingga saat ini, baik ByteDance maupun TikTok masih bungkam dan belum memberikan konfirmasi resmi.

Persetujuan China Jadi Kunci
Meski AS mendesak TikTok untuk segera dijual, keputusan akhir tetap harus mendapat lampu hijau dari pemerintah China. Di sisi lain, pemerintahan Trump mengklaim sedang merampungkan kesepakatan dengan calon pembeli—sekelompok investor non-China. Analis menunjuk Oracle, raksasa software dan cloud computing, sebagai kandidat terkuat dalam akuisisi TikTok.

Kepemilikan TikTok: Mayoritas Masih di Tangan ByteDance
Saat ini, ByteDance masih memegang saham mayoritas TikTok di AS. Meski beroperasi di bawah perusahaan terbatas di Los Angeles dan Singapura, TikTok tetaplah milik ByteDance yang berbasis di Beijing, China. TikTok secara resmi merilis data pada Mei 2023 yang menunjukkan investor global menguasai sekitar 60% saham ByteDance. Beberapa perusahaan investasi AS seperti General Atlantic, Susquehanna Capital, dan Sequoia Capital termasuk dalam kelompok investor tersebut.

Baca juga: TikTok Dibanjiri Video AI Rasis, Veo 3 Tersangkanya?

Nasib TikTok di AS: Jual atau Blokir Total
Pasalnya, Undang-Undang “Protecting Americans from Foreign Adversary Controlled Applications Act” mewajibkan hal ini. Kongres AS telah mengesahkan UU tersebut, lalu Presiden Joe Biden segera menandatanganinya. Lebih jauh lagi, aturan ini secara tegas menyatakan bahwa perusahaan seperti TikTok—yang mereka anggap terkait dengan pihak asing—benar-benar mengancam keamanan nasional AS. Alhasil, pemerintah AS pun terus mendorong divestasi agar TikTok sepenuhnya lepas dari kendali China.

Ada dua opsi untuk TikTok: pertama, menjual aplikasi ini ke perusahaan AS atau non-China; kedua, bersiap menghadapi blokir total. Nah, dengan rencana peluncuran aplikasi baru, TikTok sepertinya sedang memainkan kartu terakhirnya untuk bertahan di pasar AS.

Apa yang Akan Terjadi Selanjutnya?
Dengan tenggat waktu yang semakin dekat, semua mata tertuju pada langkah TikTok berikutnya. Apakah aplikasi baru M2 benar-benar akan menjadi solusi? Atau justru memicu respons lebih keras dari pemerintah AS? Kita tunggu saja perkembangan selanjutnya!

Tetap pantau kabar terbaru seputar TikTok dan teknologi hanya di Webhostdiy.com!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *