Jakarta (webhostdiy.com) – Swiss baru saja memperkenalkan Apertus, sebuah model kecerdasan buatan (AI) nasional berbasis open-source yang siap menantang dominasi raksasa teknologi seperti OpenAI. Dengan keunggulan transparansi dan kepatuhan pada regulasi ketat, Apertus menawarkan solusi cerdas yang ramah pengguna dan publik.
Mengutip Engadget pada Rabu, Apertus—yang dalam bahasa Latin berarti “terbuka”—diciptakan oleh tiga lembaga publik ternama: Institut Teknologi Federal Lausanne (EPFL), ETH Zurich, dan Pusat Superkomputasi Nasional Swiss (CSCS). Ketiganya bersinergi untuk menghadirkan AI yang tidak hanya canggih, tetapi juga berpihak pada kepentingan masyarakat. Dengan kata lain, Apertus bukan sekadar teknologi, melainkan wujud nyata dari visi AI sebagai infrastruktur publik.
“Saat ini, Apertus memimpin sebagai model AI publik terdepan yang dibangun untuk masyarakat,” ujar Joshua Tan, salah satu penggagas AI sebagai infrastruktur publik. Ia menambahkan, “Apertus membuktikan bahwa AI bisa setransparan jalan raya, air bersih, atau listrik—aksesibel untuk semua.” Dengan pendekatan ini, Apertus menawarkan kepercayaan dan keandalan, sejalan dengan prinsip E-E-A-T (Expertise, Authoritativeness, Trustworthiness).
Berbeda dari model AI komersial yang sering tertutup, Apertus mengusung transparansi penuh. Masyarakat bebas mengakses kode sumber, dokumentasi, hingga data pelatihannya. Dengan demikian, pengguna bisa memahami cara kerja model ini secara mendalam. Selain itu, Apertus mematuhi hukum perlindungan data dan hak cipta Swiss, menjadikannya pilihan ideal bagi perusahaan yang harus memenuhi regulasi ketat Eropa. Alhasil, Apertus tidak hanya cerdas, tetapi juga bertanggung jawab.

Asosiasi Perbankan Swiss turut memuji potensi Apertus. Mereka menilai model bahasa besar (LLM) lokal ini membawa harapan besar, terutama karena selaras dengan aturan perlindungan data dan kerahasiaan bank yang super ketat. Meski begitu, beberapa bank di Swiss masih mengandalkan model AI lain. Pertanyaannya, akankah mereka beralih ke Apertus? Hanya waktu yang bisa menjawab. Namun, dengan keunggulannya, Apertus jelas punya daya tarik kuat.
Apertus tidak hanya untuk kalangan elite. Peneliti, komunitas hobi, hingga perusahaan bisa memanfaatkannya untuk berbagai keperluan, mulai dari menciptakan chatbot cerdas, alat penerjemah, hingga aplikasi pendidikan inovatif. Dengan fleksibilitas ini, Apertus membuka peluang tak terbatas untuk kreativitas dan inovasi. Jadi, siapa pun bisa ikut bermain di ranah AI tanpa perlu khawatir soal akses.
Menariknya, Apertus dilatih dengan 15 triliun token dalam lebih dari 1.000 bahasa. Sekitar 40 persen datanya mencakup bahasa di luar Inggris, termasuk bahasa Jerman Swiss dan Romansh. Dengan cakupan bahasa yang begitu luas, Apertus menunjukkan komitmennya untuk mendukung keragaman budaya dan bahasa. Hasilnya? AI yang inklusif dan relevan secara global.
Pemerintah Swiss menegaskan bahwa Apertus hanya menggunakan data publik dan menghormati permintaan opt-out dari situs web. Pendekatan ini menjaga etika dalam pengumpulan data, berbeda dari beberapa perusahaan AI yang tersandung tuduhan scraping data tanpa izin. Dengan cara ini, Apertus menjaga kepercayaan pengguna dan menghindari drama hukum yang dialami kompetitornya, seperti gugatan dari media atau kreator terkait pelanggaran hak cipta.
kunjungi laman berita terkini di indonesiaartnews.or.id
Saat ini, Apertus tersedia dalam dua varian: 8 miliar dan 70 miliar parameter. Pengguna bisa mengaksesnya melalui Swisscom atau platform Hugging Face. Dengan pilihan ini, Apertus memudahkan siapa saja untuk mulai bereksperimen. Jadi, apakah kamu siap menjajal AI yang terbuka, etis, dan super canggih ini? Swiss telah membuka pintu masa depan teknologi—sekarang giliranmu untuk melangkah masuk!