Webhostdiy – Pengguna ChatGPT harus ekstra hati-hati karena ribuan percakapan pribadi tanpa sengaja muncul di hasil pencarian Google. Padahal seharusnya obrolan tersebut bersifat privat, kini siapa pun bisa menemukan dan membacanya. Media bisnis ternama Fast Company pertama kali mengungkap kebocoran mengejutkan ini pada 30 Juli 2025.
Investigasi lebih lanjut mengungkap bahwa fitur “Make this chat discoverable” menjadi biang keladi masalah ini. Fitur eksperimental ini memungkinkan percakapan muncul di mesin pencari ketika pengguna menekan tombol share dan mencentang persetujuan yang sebenarnya kurang jelas penjelasannya. Akibatnya, banyak pengguna tidak menyadari bahwa mereka sedang membagikan obrolan pribadi ke publik.
Yang lebih mengkhawatirkan, isi percakapan yang bocor mencakup berbagai topik sensitif mulai dari masalah keluarga, kesehatan mental, hingga pengalaman traumatis. Meskipun identitas pengguna tidak terlihat, informasi rinci dalam obrolan tetap berpotensi membahayakan privasi.
Para ahli keamanan digital langsung merespons temuan ini. Carissa Véliz, pakar etika AI dari Oxford University, menegaskan bahwa platform AI wajib memberikan perlindungan lebih ketat. “Ini sangat berbahaya karena pengguna mempercayakan rahasia mereka tanpa sadar membagikannya ke publik,” ujarnya.
Menanggapi hal tersebut, OpenAI segera mengambil tindakan tegas. Mereka tidak hanya menghapus fitur bermasalah tersebut, tetapi juga membersihkan semua percakapan yang sudah terindeks di mesin pencari. “Kami menyadari kesalahan ini dan berkomitmen untuk meningkatkan sistem keamanan,” jelas Dane Stuckey, CISO OpenAI.
Sementara itu, Google menyatakan bahwa mereka hanya menampilkan konten yang sengaja dipublikasikan. “Kami tidak memiliki kendali atas konten yang diunggah pihak lain ke internet,” tegas juru bicara perusahaan.
Kasus ini menjadi pelajaran berharga bagi semua pengguna teknologi AI. Dengan lebih dari 100 juta pengguna aktif, ChatGPT memang menawarkan berbagai kemudahan. Namun kita harus ingat bahwa tidak ada sistem digital yang benar-benar privat. Oleh karena itu, selalu bijaklah dalam berbagi informasi sensitif dan rutin memeriksa pengaturan privasi akun Anda.
Pemerintah di berbagai negara mulai menyusun regulasi khusus untuk melindungi data pengguna AI. Uni Eropa melalui AI Act dan beberapa negara bagian AS sedang mempersiapkan aturan yang lebih ketat. CEO OpenAI Sam Altman sendiri mengingatkan bahwa ChatGPT tidak memiliki perlindungan hukum seperti kerahasiaan dokter-pasien, sehingga tidak cocok untuk membahas masalah-masalah sensitif.
Kesimpulannya, meskipun teknologi AI seperti ChatGPT sangat membantu, kita tetap perlu waspada. Jangan pernah menganggapnya sebagai tempat yang aman untuk menyimpan rahasia pribadi. Sebarkan informasi ini kepada teman dan keluarga agar lebih banyak orang yang menyadari pentingnya menjaga privasi di era digital.