Jakarta (webhostdiy.com) – Tanpa disangkal lagi, kepercayaan dari publisher atau penerbit global menjadi faktor krusial yang mendorong pertumbuhan industri game lokal di Indonesia. Sebagai buktinya, salah satu pengembang game lokal terbesar di Tanah Air, Agate, mengungkapkan bahwa sumber pendanaan terbesar bagi para pengembang saat ini justru berasal dari mitra bisnis luar negeri.
Menurut penuturan CEO dan Co-Founder Agate, Shieny Aprilia, model bisnis publisher luar memang berfokus pada investasi proyek game untuk memperoleh pendapatan. “Untungnya, kami sudah membangun kredensial yang cukup kuat sehingga mampu meraih kepercayaan mereka untuk menjalin kerja sama,” jelas Shieny dalam acara Digital Transformation Summit 2025 di Jakarta, Selasa.
Selain itu, Shieny menambahkan bahwa banyak studio game Indonesia kini telah mulai dikenal secara global berkat kualitas produk yang mereka hasilkan. Meski demikian, dia menekankan bahwa kesuksesan industri ini tetap bergantung pada konsistensi setiap pengembang dalam menciptakan produk-produk berkualitas tinggi.
“Soal kepercayaan, ujung-ujungnya memang kembali pada jenis produk seperti apa yang kita kembangkan. Hanya game yang benar-benar berkualitaslah yang dapat menarik minat dan investasi dari pihak asing,” tegasnya.
Tak hanya itu, Shieny juga menyoroti bahwa kesuksesan dalam industri game bersifat “hit-driven”. Artinya, kesuksesan suatu game sangat menentukan reputasi dan keberlanjutan kerja sama dengan investor. Walaupun begitu, dia meyakini bahwa menunjukkan proses pengembangan yang profesional tetap dapat mempertahankan kepercayaan mitra asing, bahkan ketika sebuah game tidak sukses di pasaran.
“Contohnya, kalau pun suatu game tidak sukses, selama kita bisa membuktikan bahwa game tersebut berkualitas, kepercayaan dari publisher tetap bisa kita dapat. Alasannya, mereka juga paham bahwa game bagus belum tentu laris, jadi yang terpenting adalah terus berusaha memberikan yang terbaik,” pungkas Shieny.
Sebagai informasi, pemerintah melalui Kemenekraf juga turut aktif berdiskusi dengan para pelaku industri, termasuk Agate, untuk membahas berbagai tantangan yang dihadapi. Dengan demikian, kolaborasi antara pengembang, publisher, dan pemerintah diharapkan dapat terus memacu pertumbuhan industri game lokal ke kancah yang lebih global.
Pada akhirnya, industri game Indonesia dinilai sedang berada pada trajectory yang positif. Oleh karena itu, dibutuhkan konsistensi, profesionalitas, dan tentunya kepercayaan dari berbagai pihak untuk mewujudkan potensi besar yang dimilikinya.
