WebhostDIY.com — Tokyo Game Show (TGS) 2025 baru saja digelar di Makuhari Messe, Chiba, Jepang, pada 25-28 September 2025. Pameran game terbesar di dunia ini selalu jadi ajang unjuk gigi para developer, baik raksasa maupun studio independen. Nah, di tengah riuhnya TGS tahun ini, ada satu nama dari Indonesia yang bikin orang melirik: Broomstick Exorcist, game indie buatan studio Bandung, Digital Happiness, yang berhasil masuk daftar 80 game indie terbaik di ajang Selected Indie 80. Keren, kan?
Sapu Lidi Jadi Senjata Ikonik

Broomstick Exorcist bukan game sembarangan. Game ini mengusung genre horor yang sudah jadi ciri khas Digital Happiness, studio di balik kesuksesan DreadOut series. Tapi, jangan bayangin game horor 3D yang bikin jantungan. Game ini punya tampilan 2.5D yang artsy, dengan gameplay side-scrolling dan beat-em-up yang seru. Bayangkan, kamu mainin karakter bernama Vikka, cewek badass yang bertarung melawan hantu-hantu lokal kayak pocong dan kuntilanak. Senjatanya? Bukan pedang atau pistol, tapi sapu lidi!
Yup, sapu lidi yang biasa kita pakai buat nyapu halaman ini jadi senjata utama Vikka. Menariknya, sapu lidi ini bukan cuma alat bersih-bersih biasa. Dalam cerita game, sapu lidi Vikka punya kekuatan spiritual yang bisa nyanyi (baca: nyakitin) para hantu. “Sapu lidi ini punya dua fungsi dan bisa di-upgrade kemampuannya,” ujar salah satu penjaga booth Digital Happiness di TGS 2025, seperti dilansir KompasTekno. Keren banget, kan, konsep kearifan lokal ini? Sapu lidi yang biasa-biasa aja di dunia nyata, di game ini jadi senjata ampuh buat ngusir setan!
Bikin Juri TGS 2025 Kepincut
Masuk ke Selected Indie 80 di TGS 2025 bukan perkara gampang. Area ini khusus menampilkan 80 game indie terbaik yang dikurasi ketat oleh panitia TGS, dan yang bikin bangga, Broomstick Exorcist berhasil nyelonong masuk ke daftar elit ini tanpa perlu bayar sepeser pun! Ini menunjukkan kualitas game buatan Digital Happiness benar-benar diakui di kancah internasional.
Jurnalis KompasTekno, Bill Clinten, yang hadir di TGS 2025, sempat nyobain langsung game ini dan ketemu tim Digital Happiness di booth mereka. Menurut penjaga booth, game ini sengaja dibuat dengan desain visual yang mirip komik dan animasi Jepang (anime). “Desainnya memang sengaja dibikin mirip anime, karena ini disukai banget di Jepang,” katanya. Strategi ini tampaknya jitu, soalnya Broomstick Exorcist berhasil mencuri perhatian pengunjung TGS, termasuk juri yang memilihnya sebagai salah satu game indie terbaik.
Nuansa Lokal yang Mendunia
Apa yang bikin Broomstick Exorcist spesial? Selain gameplay yang seru, game ini ngangkat budaya lokal Indonesia dengan cara yang fresh. Hantu-hantu kayak pocong, kuntilanak, dan temen-temennya yang biasa bikin bulu kuduk berdiri di cerita rakyat Indonesia, kini jadi musuh yang harus dilupain pake sapu lidi. Ini bukan cuma soal horor, tapi juga soal ngasih warna lokal yang autentik. Digital Happiness pintar banget ngegabungin elemen budaya Indonesia dengan gaya visual yang universal, sehingga game ini gampang diterima di pasar global, terutama Jepang yang emang doyan banget sama estetika anime.
Selain itu, cerita di balik Vikka juga menarik. Dia digambarkan sebagai sosok yang bertugas membersihkan lingkungan dari “kotoran”, baik yang kasat mata maupun yang gaib. Sapu lidi sebagai senjata jadi simbol yang kuat, menggabungkan konsep sederhana dari kehidupan sehari-hari dengan elemen supernatural. Ini bikin game ini punya kedalaman cerita yang nggak cuma soal ketakutan, tapi juga soal identitas budaya.
Siap Rilis di Steam
Buat kamu yang udah nggak sabar mainin Broomstick Exorcist, sabun-sabun dulu! Digital Happiness belum ngumumin tanggal rilis resmi, tapi game ini udah dipastikan bakal hadir di platform PC via Steam. Bahkan, kamu udah bisa nambahin game ini ke wishlist di Steam sekarang juga. Jadi, begitu game ini rilis, kamu bakal dapet notifikasi langsung. Praktis, kan?
Menurut tim Digital Happiness, mereka yakin banget game ini bakal laku keras, nggak cuma di Indonesia, tapi juga di pasar internasional, terutama Jepang. “Game ini punya potensi besar karena desainnya yang mirip anime dan cerita lokal yang unik,” kata mereka. Dan kalo ngeliat antusiasme di TGS 2025, sepertinya prediksi mereka nggak bakal meleset.
Indonesia di Mata Dunia
Keberhasilan Broomstick Exorcist di TGS 2025 adalah bukti bahwa developer Indonesia punya tempat di panggung dunia. Digital Happiness, yang berbasis di Bandung, udah lama dikenal lewat DreadOut, game horor yang juga sukses bikin nama Indonesia harum di kancah global. Sekarang, dengan Broomstick Exorcist, mereka lagi-lagi nunjukin bahwa kreativitas dan inovasi dari studio lokal bisa bersaing dengan game-game dari developer besar.
TGS 2025 sendiri mencatat rekor sebagai pameran dengan partisipan terbanyak sepanjang sejarahnya, jadi bisa masuk ke daftar Selected Indie 80 adalah prestasi yang nggak main-main. Apalagi, area ini adalah tempat di mana game-game indie terbaik dari seluruh dunia dipamerkan secara gratis, jadi persaingannya ketat banget. Digital Happiness berhasil membuktikan bahwa game indie dari Indonesia nggak cuma bisa ikut lomba, tapi juga bisa jadi sorotan.
kunjungi laman berita terkini di Exposenews.id , temukan berita terbaru dan menarik disana
Dengan kesuksesan di TGS 2025, Digital Happiness sepertinya bakal terus gaspol buat ngembangin Broomstick Exorcist. Selain versi PC, belum ada kabar apakah game ini bakal rilis di platform lain kayak konsol atau mobile, tapi melihat potensinya, bukan nggak mungkin kita bakal lihat Vikka ber