Webhostdiy.com – Di tengah sanksi ketat dari AS yang mempersulit akses ke teknologi semikonduktor mutakhir, China justru membuat gebrakan besar! SMIC, raksasa manufaktur chip Negeri Tirai Bambu, kabarnya berhasil memproduksi chip 5 nanometer (nm) tanpa bergantung pada mesin litografi Extreme Ultraviolet (EUV) buatan Belanda. Padahal, selama ini, mesin EUV dianggap wajib untuk membuat chip sekelas ini.
Teknologi DUV + SAQP: Solusi Jenius yang Rumit
Menurut laporan GizmoChina, SMIC mencapai terobosan ini dengan pendekatan teknis yang tidak biasa. Alih-alih memakai EUV, mereka mengandalkan teknologi Deep Ultraviolet (DUV) yang dipadukan dengan metode Self-Aligned Quadruple Patterning (SAQP). Meski proses ini lebih rumit, mahal, dan berisiko tinggi, nyatanya SMIC berhasil menciptakan chip 5nm yang berfungsi sempurna!
DUV vs EUV: Apa Bedanya?
DUV dan EUV sama-sama teknologi litografi berbasis cahaya untuk mencetak sirkuit pada wafer silikon. Namun, keduanya punya perbedaan mendasar:
- DUV menggunakan panjang gelombang 193 nm, cocok untuk proses node yang lebih besar.
- EUV memakai panjang gelombang ultra-pendek (13,5 nm), memungkinkan cetakan lebih presisi untuk chip super kecil.
Nah, karena AS memblokir akses EUV, SMIC terpaksa memaksimalkan DUV dengan trik SAQP. Hasilnya? Chip 5nm yang setara dengan produk pesaing!
Rahasia SMIC: Multi-Patterning Ekstrem
Analis semikonduktor William Huo membocorkan detailnya lewat thread Twitter. Menurutnya, SMIC menggunakan teknik multi-patterning canggih berbasis DUV untuk meniru ketelitian EUV.
*”Semua bilang, ‘Tanpa EUV, tidak mungkin buat 5nm.’ Tapi SMIC diam-diam merilis Kirin 9000S dengan proses 7nm, lalu meningkatkan hasil dan kepadatan pakai SAQP. Sekarang mereka sudah sampai level 5nm—hanya dengan DUV!”*
Proses ini melibatkan banyak tahap litografi dan etching dengan presisi tinggi. Memang lebih sulit, tapi SMIC membuktikan bahwa kreativitas bisa mengalahkan keterbatasan!
Diblacklist AS, SMIC Malah Makin Kreatif
Sejak 2020, SMIC masuk entity list AS, yang memutus aksesnya ke teknologi canggih, termasuk mesin EUV buatan ASML (Belanda). Padahal, mesin ini vital untuk produksi chip 7nm ke bawah.
Tapi alih-alih menyerah, SMIC malah berinovasi dengan apa yang ada. Mereka memodifikasi DUV dan mengoptimalkan SAQP—strategi yang awalnya dianggap mustahil. Kini, China membuktikan bahwa sanksi AS justru memacu kemandirian teknologi mereka!
baca juga: HarmonyOS 6 Resmi Rilis! Huawei Hadirkan Agen AI Canggih!
Keberhasilan SMIC ini bisa mengubah peta persaingan chip dunia. Jika China bisa produksi 5nm tanpa EUV, ketergantungan pada AS dan Eropa bakal berkurang. Ini juga jadi tamparan keras bagi AS yang selama ini mengandalkan sanksi untuk membatasi kemajuan teknologi China.
Masa Depan SMIC dan Industri Chip China
Dengan terobosan ini, SMIC membuktikan bahwa inovasi bisa lahir dari keterbatasan. Langkah berikutnya? Meningkatkan yield produksi dan efisiensi biaya. Jika berhasil, bukan tidak mungkin China akan menjadi pemain utama di pasar chip high-end—tanpa perlu EUV!
kunjungi laman Exposenews.id
Jadi, siapa bilang tanpa EUV tidak bisa bikin 5nm? SMIC sudah membuktikan sebaliknya!
Tak bisa dipungkiri, keberhasilan SMIC menciptakan chip 5nm tanpa EUV telah membuka mata dunia! Pertama-tama, kita harus akui bahwa keterbatasan justru menjadi pemicu inovasi terbesar China. Buktinya, alih-alih menyerah pada sanksi AS yang ketat, mereka justru melompati hambatan dengan solusi kreatif yang mengejutkan.
Tak hanya itu, SMIC berhasil membuktikan suatu hal penting: teknologi DUV yang dianggap “kuno” ternyata tetap bisa bersaing di era modern. Kuncinya terletak pada strategi pengelolaan yang brilian dan ketekunan tanpa batas. Dengan demikian, mereka tidak sekadar bertahan, melainkan berhasil menciptakan terobosan yang mengubah aturan permainan.
Yang lebih menarik lagi, kesuksesan ini hanyalah awal dari perjalanan panjang China. Kini, mereka telah membuktikan bahwa inovasi bisa lahir dari keterbatasan. Langkah selanjutnya, dunia harus bersiap menyaksikan bagaimana China akan terus mendorong batas-batas teknologi semikonduktor di masa depan!
Jadi, siapapun yang meremehkan kemampuan China, kini harus berpikir ulang – karena dengan tekad dan kecerdikan, tidak ada yang tidak mungkin!
Ke depan, terobosan ini akan mempercepat kemandirian China di industri semikonduktor. Jika produksi chip 5nm bisa ditingkatkan, ketergantungan pada Barat akan semakin berkurang. AS dan sekutunya mungkin perlu berpikir ulang—sanksi ternyata tidak menghentikan China, justru memacu mereka untuk lebih mandiri!
Jadi, siap atau tidak, dunia harus mulai menerima fakta: China sedang mengejar ketertinggalan, dan mereka melakukannya dengan cara yang tak terduga!