Wamenkomdigi: maps Jadi Fondasi Penting untuk AI, benarkah?

Diposting pada

Jakarta (webhostdiy) – Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkomdigi) Nezar Patria menegaskan, pemerintah serius membangun kerangka strategis untuk memastikan pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) berjalan secara etis, adil, dan inklusif. “Melalui Strategi Nasional AI 2020–2045 dan Peta Jalan AI Nasional, kami ingin teknologi ini berkembang dengan prinsip transparansi dan akuntabilitas,” tegas Nezar dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (9/7).

Dua dokumen kunci ini, menurutnya, tidak sekadar menjadi panduan teknis, melainkan fondasi kuat agar AI memberi manfaat maksimal tanpa mengabaikan risiko. “Kami tidak hanya fokus pada inovasi, tapi juga dampak sosial-ekonomi, seperti perlindungan data, persiapan tenaga kerja, dan pengembangan talenta lokal,” tambahnya.

Tata Kelola Data & Prinsip Etika Jadi Prioritas

Nezar menekankan, pemerintah menaruh perhatian besar pada tata kelola data dan prinsip etika dalam pengembangan AI. “Keadilan, transparansi, dan akuntabilitas harus menjadi landasan utama. Tanpa itu, AI justru bisa memperlebar ketimpangan,” ujarnya.

Selain itu, Indonesia dinilai telah menunjukkan kesiapan yang matang dalam mengadopsi AI. Pada 2024, Indonesia menjadi negara pertama di Asia Tenggara yang menyelesaikan penilaian RAM AI dari UNESCO. “Ini bukti bahwa kita tidak hanya siap, tapi juga aktif membentuk masa depan AI yang bertanggung jawab,” jelas Nezar.

Indonesia Belum Masuk Daftar Risiko AI Global, Perlukah Khawatir?

Meski begitu, Nezar menyoroti fakta bahwa Indonesia belum tercantum dalam AI Risk Repository yang dirilis peneliti MIT. Repositori ini memuat lebih dari 3.000 contoh risiko AI global. “Kami ingin memastikan perspektif Indonesia, sebagai negara berpenduduk terbesar keempat di dunia, tidak terlewatkan dalam diskusi global tentang keamanan AI,” tegasnya.

Lalu, apa yang harus dilakukan? Nezar mendorong kolaborasi nyata antar-pemangku kepentingan, mulai dari riset keamanan AI, penyusunan kebijakan, hingga pelatihan talenta digital. “Kita perlu berbagi pengetahuan, perspektif, dan praktik terbaik agar AI benar-benar aman dan bermanfaat,” tandasnya.

Kolaborasi Lintas Sektor Kunci Sukses AI di Indonesia

Nezar menegaskan, pemerintah tidak bisa bekerja sendiri.  “Dari riset hingga kampanye publik, semua pihak harus terlibat aktif,” ucapnya.

“AI membawa peluang besar, tapi juga tanggung jawab besar. Mari bersama-sama memanfaatkannya untuk kemajuan bangsa,” pungkas Nezar.

Dengan langkah strategis ini, Indonesia berkomitmen menjadi salah satu pelopor pengembangan AI yang beretika dan berkelanjutan di kancah global.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *