Jakarta – Departemen Kehakiman AS baru saja membongkar aksi penipuan kripto canggih yang menargetkan dua eksekutif perusahaan finternet ternama, MoonPay. Modusnya? Memanfaatkan nama besar Komite Pelantikan Trump-Vance untuk mengelabui korban hingga merugi US$250 ribu (Rp4 miliar).
Meski Departemen Kehakiman tidak menyebutkan identitas korban secara langsung, detail dalam laporan pengaduan mengarah pada Ivan Soto-Wright (CEO MoonPay) dan Mouna Ammari Siala (CFO MoonPay). Keduanya disebut sebagai “Ivan” dan “Mouna” dalam dokumen resmi. Tak hanya itu, alamat dompet kripto yang terlibat juga cocok dengan milik Soto-Wright yang pernah terdata publik.
Penipu beraksi dengan mengirim email seolah-olah berasal dari Steve Witkoff, salah satu ketua Komite Pelantikan Trump-Vance. Alamat emailnya terlihat meyakinkan—steve_witkoff@t47lnagural—tapi sebenarnya ada kejanggalan: huruf “L” menggantikan “i” dalam kata “inaugural”.
Dalam email tersebut, korban diminta menyumbang US$250 ribu dalam bentuk Ethereum. Tanpa curiga, Mouna membalas dengan bukti transfer pada 26 Desember 2024: “Hi Steve—our contribution of $250k was just processed. Here is the confirmation.” Sayangnya, uang itu justru mengalir ke dompet digital pelaku, bukan ke tim kampanye.
Pihak berwenang kini berusaha menyita 40.353 USDT.ETH, termasuk 20.017 USDT.ETH dari rekening Aigbokhan.
baca juga: Bitcoin (BTC) Tembus Rekor Tertinggi Baru! Segera koreksi?
Sampai saat ini, MoonPay—perusahaan yang memfasilitasi pembelian aset digital seperti kartu kredit—belum memberikan tanggapan resmi. Padahal, perusahaan ini cukup terkenal di kalangan selebritas dan pernah membantu peluncuran Trump memecoin, yang mendatangkan 750 ribu pengguna baru.
Kasus ini mengejutkan karena pelaku memanfaatkan isu politik sensitif untuk menjerat korban. Mereka menyamar sebagai tim kampanye Trump-Vance, yang sedang gencar menggalang dana. Ironisnya, justru dua eksekutif kripto berpengalaman yang terjebak.
Ini memperkuat dugaan bahwa penipu memang menargetkan kalangan high-profile di industri kripto.
Kasus ini menjadi pengingat bahwa penipuan kripto semakin sulit dideteksi. Pelaku kini menggunakan teknik phishing yang lebih canggih, termasuk memalsukan identitas tokoh terkenal.
Sebagai perusahaan yang biasa memproses transaksi besar, MoonPay kini mendapat sorotan. Apakah mereka akan memperketat sistem keamanan internal setelah insiden ini?
Kasus ini mengajarkan bahwa siapa pun bisa jadi korban penipuan, sekalipun mereka ahli di bidangnya. Verifikasi ganda (double-check) sebelum bertransaksi tetap kunci utama!
Nah, bagaimana menurutmu? Apakah ini sekadar kelalaian atau indikasi kerentanan sistem keamanan di industri kripto?