NUSA DUA, WEBHOSTDIY.COM – Tanpa basa-basi, Bali Annual Telkom International Conference (BATIC) 2025 langsung menjadi panggung spektakuler bagi Telkom Group untuk memamerkan strategi terbarunya di hadapan para pemain bisnis global. Secara mengejutkan, mereka mengungkap ambisi besar untuk membangun pusat kecerdasan artifisial (AI) sekaligus memperluas jaringan kabel laut mereka ke skala yang lebih masif.
Presiden Direktur Telkom Group, Dian Siswarini, dengan penuh semangat membuka agenda tersebut dalam pembukaan resmi BATIC 2025 di Nusa Dua, Bali. Menurut Dian, Telkom saat ini harus bergerak lebih lincah dan kompetitif agar mampu menghadapi percepatan transformasi industri digital yang terus berubah dengan cepat.

Tak tanggung-tanggung, Telkom secara agresif memperkuat semua lini kapabilitasnya, mulai dari mobile dan broadband, fiber optic, menara telekomunikasi (tower), pusat data (data center), satelit, hingga bisnis internasional melalui konektivitas kabel laut. Dengan kekuatan tersebut, Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar secara maksimal terhubung oleh jaringan canggih dan sekaligus menyambungkan diri dengan dunia global. “Telkom bukan sekadar tulang punggung ekonomi digital, melainkan juga mitra andalan untuk membangun ekosistem digital global,” tegas Dian pada Rabu (27/8/2025).
Oleh karena itu, Dian pun dengan percaya diri mengumumkan rencana terobosan Telkom Group dalam memperkuat peta bisnisnya. Terkait pengembangan AI, Telkom Group akan mendirikan AI Center of Excellence sebagai wujud keseriusannya. “Kami akan mendirikan Telkom Group AI Center of Excellence. Ini adalah platform kolaboratif yang bertujuan memberdayakan percepatan transformasi AI di Indonesia,” papar Dian.

Di dalamnya nanti akan terdapat beberapa program unggulan, seperti AI Campus yang berkolaborasi dengan perguruan tinggi terkemuka, dan AI Hub yang fokus menciptakan solusi AI bagi industri. Selain itu, hadir pula AI Connect yang berfungsi menghubungkan para praktisi AI dan pelaku bisnis, serta AI Playground sebagai arena eksperimen dan kolaborasi pengembangan AI. “Ayo berkolaborasi dan bersama-sama mengarahkan masa depan digital Indonesia,” pungkasnya penuh antusias.
Di sisi lain, sektor infrastruktur digital juga mendapat dukungan penuh dari dunia investasi. Pada kesempatan yang sama, Managing Director Business 2 Danantara Asset Management, Setyanto Hantoro, menegaskan bahwa infrastruktur digital merupakan satu dari delapan sektor prioritas untuk pendekatan investasi strategis Danantara. Target besarnya adalah menjadikan Indonesia sebagai hub digital regional. “Kita tidak hanya berbicara skala regional, tetapi bahkan untuk kawasan Indo-Pasifik. Danantara secara aktif mendorong dan memastikan bahwa hal itu dapat terwujud,” ujar Setyanto.
BATIC 2025, menurut Setyanto, jauh lebih dari sekadar forum biasa. Event ini sengaja dirancang sebagai platform kolaboratif yang menghadirkan nilai strategis. Di hadapan 1.780 orang perwakilan dari hampir 600 perusahaan global yang hadir, Setyanto menyampaikan bahwa Indonesia sangat terbuka terhadap investasi jangka panjang dan strategis, khususnya yang dilakukan melalui pengembangan infrastruktur digital. “Teknologi adalah katalisator untuk semua sektor. Ini merupakan enabler inti yang mampu mendorong pertumbuhan sektor-sektor lain,” jelas Setyanto meyakinkan.