Newtechclub.com, Jakarta – OpenAI, sang pembuat ChatGPT, berhasil mengalahkan Grok milik Elon Musk dalam final turnamen catur AI yang seru. Model o3 dari OpenAI tampil perkasa dengan catatan tak terkalahkan sepanjang turnamen dan sukses mengandaskan Grok 4 buatan xAI di partai puncak. Kemenangan ini semakin memanaskan persaingan sengit antara kedua perusahaan teknologi tersebut.
Musk dan Sam Altman, yang dulunya bersama mendirikan OpenAI, sama-sama mengklaim bahwa model AI terbaru mereka adalah yang paling cerdas di dunia. Sementara itu, model Google, Gemini, berhasil merebut posisi ketiga setelah mengalahkan varian lain dari OpenAI.
Grok tampak kehilangan fokus di final dan melakukan sejumlah blunder fatal, termasuk kehilangan ratu secara berulang.
“Grok terlalu banyak melakukan kesalahan, sementara OpenAI bermain hampir sempurna,” komentar grandmaster catur Hikaru Nakamura saat menyiarkan final secara langsung.
Delapan model bahasa besar (LLM) turut bertarung, termasuk dari Anthropic, Google, OpenAI, xAI, serta dua pengembang asal China, DeepSeek dan Moonshot AI.
Sebelumnya, AlphaGo—program besutan Google DeepMind—mengejutkan dunia dengan mengalahkan juara-juara Go manusia di akhir 2010-an. Lee Se-dol, maestro Go asal Korea Selatan, bahkan memutuskan pensiun setelah berulang kali takluk dari AlphaGo pada 2019.
Sementara di akhir 1990-an, juara-juara catur dunia mulai dikalahkan oleh komputer canggih. Kemenangan Deep Blue atas Garry Kasparov pada 1997 menjadi momen bersejarah yang membuktikan bahwa mesin bisa menyaingi kecerdasan manusia.
Kemenangan OpenAI dalam turnamen ini semakin mempertegas dominasinya di dunia AI. Sementara Grok, meski kuat, masih harus memperbaiki konsistensi. Persaingan ketat antara OpenAI, xAI, dan Google diprediksi akan semakin panas di masa depan.
Nah, siapa yang akan jadi raja AI berikutnya? Kita tunggu saja pertarungan selanjutnya!