Mengapa Google Siap Lawan Australia? simak beritanya!

Diposting pada

Canberra (Webhostdiy) – Google tak tinggal diam. Perusahaan teknologi raksasa ini mengancam akan menempuh jalur hukum jika pemerintah Australia nekat memasukkan YouTube dalam daftar larangan media sosial pertama di dunia bagi anak-anak di bawah 16 tahun. Dalam surat tegas yang ditujukan kepada Menteri Komunikasi Australia, Anika Wells, eksekutif Google dan YouTube di Australia menyatakan bahwa mereka sedang “mempertimbangkan opsi hukum” jika keputusan awal pemerintah yang mengecualikan YouTube dibatalkan.

Larangan Media Sosial: Siapa yang Kena Dampak?

Aturan baru ini, yang rencananya berlaku Desember mendatang, mewajibkan platform seperti Meta (Facebook, Instagram), TikTok, dan Snapchat mengambil “langkah-langkah wajar” untuk mencegah anak di bawah 16 tahun membuat atau mengakses akun. Awalnya, pemerintah Australia memutuskan untuk tidak memasukkan YouTube karena konten edukasi dan kesehatannya yang bermanfaat. Namun, eSafety Commissioner, badan keamanan online Australia, pada Juni lalu menegaskan bahwa tidak ada platform yang boleh mendapatkan pengecualian.

Google vs. Pemerintah Australia: Siapa yang Menang?

Ia menegaskan bahwa pemerintah akan melakukan segala cara untuk melindungi anak-anak Australia.

Plibersek menambahkan, “Kami tidak akan mundur hanya karena tekanan dari raksasa media sosial. Keselamatan anak-anak adalah prioritas utama kami.”

baca juga: Cara Mengaktifkan Dark Mode YouTube Di Windows! Ini Caranya

Rupanya, Google bukan satu-satunya yang bersuara. Pada Maret lalu, perwakilan Meta, TikTok, dan Snapchat menyampaikan kritik keras kepada pemerintah Australia. Mereka mempertanyakan mengapa YouTube mendapat perlakuan khusus sementara platform lain harus tunduk pada aturan yang sama.

kunjungi laman berita terkini di Exposenews.id

Pertarungan hukum antara Google dan pemerintah Australia bisa menjadi preseden penting. Jika Google menang, aturan larangan media sosial ini mungkin harus direvisi. Namun, jika pemerintah Australia berhasil mempertahankan kebijakannya, bukan tidak mungkin negara lain akan mengikuti langkah serupa.

Satu hal yang pasti: perdebatan ini belum berakhir. Baik Google maupun pemerintah Australia sama-sama bersikukuh pada pendiriannya. Sementara itu, orang tua dan anak-anak menunggu keputusan akhir yang akan memengaruhi cara mereka mengakses konten online di masa depan.

Bagaimana Pendapat Anda?
Apakah YouTube seharusnya dikategorikan sebagai media sosial? Atau justru pemerintah Australia terlalu keras dalam kebijakan ini? Beri tahu kami pendapat Anda di kolom komentar!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *