Jakarta (webhostdiy) – Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) bersama Mastercard dan Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH) resmi meluncurkan Global Anti-Scam Alliance (GASA) Indonesia Chapter pada Kamis (31/7) di Jakarta. Inisiatif ini menjadi langkah besar dalam memerangi penipuan digital yang semakin merajalela di Tanah Air.
Chief Legal & Regulatory Officer IOH sekaligus Ketua GASA Indonesia, Reski Damayanti, menegaskan bahwa kolaborasi ini merupakan upaya nyata melindungi masyarakat sekaligus memulihkan kepercayaan di dunia digital. “GASA Indonesia Chapter mempertemukan industri, pemerintah, dan masyarakat sipil untuk bersama-sama menangkal penipuan. Indosat bangga berkontribusi sesuai visi kami memberdayakan Indonesia,” ujarnya.
baca juga: Google Hadirkan Pintasan “Mode AI”, Simak gunanya!
Wakil Ketua GASA Indonesia sekaligus Country Manager Mastercard Indonesia, Aileen Goh, menambahkan bahwa peluncuran GASA Indonesia Chapter memadukan pengalaman global dan lokal untuk menciptakan pertahanan yang lebih kuat. “Koalisi ini menjadi jembatan yang menghubungkan Indonesia dengan jaringan anti-penipuan global. Kami percaya, keamanan digital hanya bisa dicapai lewat kolaborasi, bukan kerja sendiri-sendiri,” tegasnya.
GASA sendiri merupakan organisasi nirlaba internasional yang fokus menyatukan berbagai pemangku kepentingan—mulai dari pemerintah, platform teknologi, institusi keuangan, hingga lembaga perlindungan konsumen—untuk memerangi penipuan melalui edukasi, riset, dan tindakan kolektif.
Setelah sukses meluncurkan Chapter Singapura pada 2024, kini Indonesia menjadi negara kedua di Asia Tenggara yang memiliki GASA Chapter.
Tak hanya itu, sejumlah perusahaan teknologi ternama seperti DANA, Google, GSMA, Meta, Shopee, dan Tech for Good Institute turut bergabung dalam koalisi ini. Misi utamanya? Membangun sinergi antara sektor swasta dengan instansi pemerintah, termasuk Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) serta Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
GASA Indonesia Chapter tidak hanya fokus pada pencegahan, tetapi juga meningkatkan kesadaran masyarakat melalui edukasi. “Kami akan gencar menyosialisasikan modus-modus penipuan terbaru agar masyarakat lebih waspada,” jelas Reski.
Di sisi lain, Aileen menekankan pentingnya pertukaran data dan praktik terbaik antaranggota. “Dengan berbagi intelijen, kami bisa merespons ancaman lebih cepat dan efektif,” tambahnya.
“Kami ingin masyarakat bisa memanfaatkan teknologi tanpa rasa khawatir,” tutup Reski.
Dengan semangat kolaborasi, langkah ini diyakini akan mengurangi angka penipuan dan memperkuat kepercayaan publik terhadap transaksi digital di Indonesia.
Bersama GASA, #LawanPenipuanDigital!