Jakarta (Webhostdiy) – PT Dirgantara Indonesia (PTDI) membuktikan kemajuan teknologi pertahanan dalam negeri dengan melakukan uji terbang perdana pesawat tanpa awak (drone) Elang Hitam. Uji coba berlangsung di Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Majalengka, pada Senin (28/7). Drone jenis Medium Altitude Long Endurance (MALE) ini mengudara untuk menguji kemampuan jelajah dan fitur canggih lainnya.
Bukti Penguasaan Teknologi Kunci
Mohammad Arif Faisal, Direktur Niaga, Teknologi & Pengembangan PTDI, menjelaskan bahwa uji terbang ini menjadi bukti kesiapan Indonesia menguasai teknologi pesawat tanpa awak. “Uji coba ini adalah proof-of-concept untuk membuktikan kemampuan desain, sistem kendali otomatis, dan komunikasi jarak jauh pada drone kelas MALE,” ujarnya dalam siaran pers, Selasa.
. Kemampuan ini membuatnya ideal untuk operasi militer, seperti memantau perbatasan atau wilayah musuh.
Uji Terbang Sukses dengan Pendampingan Pesawat Kodiak
Proses uji terbang berjalan lancar. Untuk memastikan performa Elang Hitam, PTDI mengerahkan pesawat Kodiak sebagai pendamping. Pesawat ini memantau langsung daya jelajah dan stabilitas drone selama uji coba.
Arif menegaskan, keberhasilan uji terbang ini menjadi langkah besar bagi industri pertahanan Indonesia. “Ini membuktikan bahwa Indonesia siap bersaing dengan negara maju dalam pengembangan teknologi pertahanan,” tegasnya. Ia juga menyebut Elang Hitam sebagai fondasi penting untuk menciptakan ekosistem drone nasional yang mandiri.
kunjungi juga laman berita terkini di Exposenews.id
Namun, pada 2020, BRIN mengumumkan perubahan arah pengembangan dari versi militer ke sipil.
baca juga: TikTok Dibanjiri Video AI Rasis, Veo 3 Tersangkanya?
Nasib Elang Hitam berubah setelah Rapat Pleno KKIP Oktober 2024 memutuskan untuk melanjutkan proyek ini sebagai drone militer.
Dengan kesuksesan uji terbang kali ini, PTDI optimis bahwa Hitam akan menjadi bukti nyata kemandirian teknologi Indonesia. “Kami yakin drone ini akan meningkatkan posisi tawar Indonesia di kancah global,” pungkas Arif.
Kini, Elang tak sekadar wacana, tapi bukti nyata bahwa Indonesia mampu menciptakan teknologi pertahanan canggih. Langkah ini diharapkan memicu inovasi lebih besar di masa depan.