Webhostdiy.com – Dark mode atau mode gelap kini jadi fitur wajib di hampir semua smartphone modern. Banyak pengguna mengaktifkannya karena tampilan yang lebih redup dianggap lebih nyaman untuk mata, terutama saat digunakan di malam hari. Tak hanya itu, dark mode juga sering diklaim bisa mengurangi paparan cahaya biru yang berpotensi merusak kesehatan mata. Tapi, benarkah fitur ini benar-benar melindungi penglihatan? Ataukah kenyamanan ini hanya bersifat sementara? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini!
Mode gelap atau night mode sering dianggap sebagai solusi ampuh untuk mengurangi ketegangan mata saat menatap layar terlalu lama. Faktanya, banyak orang memang merasa lebih nyaman menggunakan layar dengan latar belakang gelap ketimbang tampilan putih terang yang menyilaukan. Namun, meski memberikan kenyamanan visual, dark mode belum tentu lebih baik untuk kesehatan mata dalam jangka panjang.
Baca jugaMacbook Cepat Rusak? Mungkin kamu Melakukan 7 Kebiasaan ini!
Menurut laman All About Vision, salah satu alasan utamanya adalah ketika kita melihat layar gelap, pupil mata akan melebar untuk menangkap lebih banyak cahaya. Nah, justru dalam kondisi pupil yang melebar, ketajaman penglihatan kita bisa menurun. Ini mirip seperti lensa kamera—semakin kecil bukaannya, semakin dalam fokusnya. Sebaliknya, bukaan besar membuat gambar terlihat lebih buram di beberapa titik.
Akibatnya, bagi sebagian orang, teks putih di atas latar hitam justru terasa kurang jelas dan lebih melelahkan untuk dibaca. Bahkan, kondisi ini bisa semakin parah bagi mereka yang punya gangguan penglihatan seperti miopia (rabun jauh) atau astigmatisme (mata silinder).
Orang dengan masalah penglihatan sering mengalami halation, yaitu efek di mana cahaya seolah “menyebar” melebihi batas huruf, membuat teks terlihat kabur atau berbayang akibatnya, mata kita melihat tulisan putih di latar hitam tampak ‘meleber’ dan kesulitan membacanya, terutama saat ukuran font kecil atau kontrasnya terlalu tinggi.
Faktanya, banyak pengguna dengan gangguan penglihatan justru beralih ke mode terang redup atau aktifkan filter biru karena terbukti lebih nyaman daripada dark mode.
Untuk benar-benar menjaga kesehatan mata, periksakan mata secara rutin dan pakailah kacamata dengan resep tepat – mode tampilan hanyalah pelengkap. Jika kamu pakai kacamata, pertimbangkan untuk memilih lensa dengan lapisan anti-silau dan filter cahaya biru.
Baca juga Smartphone Realme Ultra: Siap Saingi DSLR? Lensa Bisa Dilepas & Zoom 10x!
Tapi ingat, tidak semua produk pelindung cahaya biru efektif sama. Jenis cahaya biru yang dipancarkan layar juga berbeda tergantung perangkat dan pengaturannya. Jadi, meski dark mode punya banyak keunggulan dari sisi estetika dan kenyamanan sesaat, solusi jangka panjang tetaplah perawatan medis yang tepat, bukan sekadar mengandalkan pengaturan layar.
Dark mode memang membantu mengurangi ketegangan mata bagi sebagian orang, tapi tidak selalu menjadi pilihan terbaik—terutama bagi pengguna dengan gangguan penglihatan. Daripada hanya mengandalkan mode gelap, lebih baik kombinasikan dengan pengaturan brightness yang pas, istirahat mata teratur (20-20-20 rule), dan pemeriksaan mata berkala. Dengan begitu, kesehatan mata tetap terjaga tanpa harus tergantung pada dark mode sepenuhnya.
Jadi, sudah siap beralih ke mode yang lebih ramah mata? Atau tetap setia dengan dark mode? Pilihannya ada di tanganmu!