TikTok Kena Semute di Indonesia, Ada Apa Sih?

Diposting pada

webhostdiy.com — Halo bro, kabar terbaru dari dunia digital bikin heboh! TikTok, aplikasi yang nggak pernah sepi dari joget-joget seru dan live streaming, kini lagi di ujung tanduk di Indonesia. Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) tiba-tiba membekukan Tanda Daftar Penyelenggara Sistem Elektronik (TDPSE) milik TikTok Pte. Ltd. pada 3 Oktober 2025. Apa sih TDPSE itu? Intinya, itu kayak “izin resmi” buat platform digital bisa operasi legal di Indonesia. Nah, kalau dibekukan, artinya TikTok lagi bermasalah serius. Penasaran? Yuk, kita bedah apa yang bikin TikTok kena masalah ini!

Awal Mula Drama TikTok

Ceritanya dimulai dari fitur siaran langsung (live streaming) TikTok yang sempat dimatikan sementara pada Sabtu malam, 30 Agustus 2025. Eh, nggak lama kemudian, fitur ini nyala lagi. Tapi, ternyata ini cuma awal dari masalah yang lebih gede. Komdigi nemuin sesuatu yang bikin mereka naik pitam: ada dugaan aktivitas live streaming di TikTok yang dimonetisasi, tapi terkait sama perjudian online! Serius, bro, ini bukan main-main. Apalagi, dugaan ini muncul pas masa unjuk rasa pada 25-30 Agustus 2025.

Komdigi minta data lengkap dari TikTok, mulai dari informasi traffic, aktivitas live streaming, sampai detail monetisasi seperti jumlah dan nilai gift yang diterima akun-akun tertentu. Tapi, apa yang terjadi? TikTok cuma kasih data seadanya alias parsial. Mereka bilang, “Kami nggak bisa kasih data lengkap karena kebijakan internal.” Wah, ini kayak ngelawak di depan polisi! Komdigi nggak terima dong, dan langsung ambil tindakan tegas.

TikTok Melanggar Aturan?

Menurut Direktur Jenderal Pengawasan Ruang Digital Komdigi, Alexander Sabar, TikTok dianggap nggak patuh sama aturan di Indonesia. Tepatnya, mereka melanggar Pasal 21 ayat (1) Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 5 Tahun 2020. Aturan ini mewajibkan platform digital kayak TikTok buat kasih akses data ke pemerintah kalau diminta untuk keperluan pengawasan. TikTok sendiri udah dipanggil Komdigi pada 16 September 2025 buat klarifikasi, dan dikasih waktu sampai 23 September 2025 buat nyerahin data lengkap. Tapi, lewat surat resmi, TikTok bilang nggak bisa kasih data karena “kebijakan dan prosedur internal.”

Alexander bilang, sikap TikTok ini jelas-jelas nggak sesuai sama kewajiban mereka sebagai Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) Privat. Akibatnya? Komdigi nggak main-main, langsung bekukan TDPSE TikTok. Ini bukan cuma soal administrasi, bro, tapi juga bentuk perlindungan pemerintah biar ruang digital di Indonesia tetap aman dan nggak disalahgunakan buat hal-hal ilegal kayak judi online.

Bukan Cuma Soal Judi

Pembekuan ini juga punya tujuan yang lebih besar. Komdigi bilang, mereka pengen pastiin transformasi digital di Indonesia berjalan sehat, adil, dan aman, terutama buat anak-anak dan remaja yang rentan banget sama konten negatif. Bayangin, kalau fitur live streaming TikTok dipake buat promosiin judi atau aktivitas ilegal lain, ini bisa bikin chaos di dunia digital. Apalagi, TikTok punya jutaan pengguna di Indonesia, mulai dari yang cuma nonton video lucu sampe yang bikin konten buat cari duit.

Selain itu, Komdigi juga lagi fokus jaga kedaulatan hukum nasional di ruang digital. Alexander tegas bilang, pemerintah nggak bakal kompromi sama platform yang nggak patuh aturan. Ini kayak pesan buat semua platform digital: “Main di Indonesia, ikut aturan Indonesia!”

TikTok Bukan Kali Ini Aja Bermasalah

Buat yang nggak tahu, ini bukan pertama kalinya TikTok kena masalah di Indonesia. Sebelumnya, KPPU (Komisi Pengawas Persaingan Usaha) pernah nendain TikTok Rp 15 miliar karena telat lapor soal akuisisi Tokopedia. Jadi, kayaknya TikTok lagi apes banget di Indonesia. Belum lagi, di Amerika Serikat, TikTok juga lagi ribet sama drama pemblokiran. Kayaknya, platform ini emang lagi jadi sorotan di mana-mana.

Apa Artinya Buat Pengguna TikTok?

Nah, sekarang pertanyaannya: apa dampaknya buat kita yang suka scroll TikTok tiap hari? Untuk saat ini, pembekuan TDPSE belum berarti TikTok diblokir total. Tapi, ini kayak peringatan keras. Kalau TikTok nggak segera beresin masalah ini, bisa aja pemerintah ambil langkah lebih jauh, kayak memblokir akses ke platform ini. Bayangin, nggak bisa lagi nonton video joget atau live streaming penutup panci!

Buat konten kreator, ini juga jadi alarm. Kalau TikTok beneran diblokir, mereka bisa kehilangan sumber penghasilan dari live streaming atau iklan. Makanya, banyak yang berharap TikTok segera patuh sama permintaan Komdigi biar situasi nggak makin runyam.

Apa Langkah Selanjutnya?

Sampai sekarang, belum ada kabar lanjutan dari TikTok soal apakah mereka bakal nyerahin data yang diminta atau tetep ngeyel sama kebijakan internal mereka. Tapi, yang jelas, Komdigi udah nunjukin taringnya. Mereka serius pengen bikin ruang digital Indonesia bersih dari aktivitas ilegal. Buat TikTok, ini saatnya buat introspeksi: mau lanjut beroperasi di Indonesia atau ngotot sama aturan sendiri dan berisiko kena sanksi lebih berat?

Buat kita sebagai pengguna, ini juga jadi pengingat buat lebih bijak pake platform digital. Jangan sampe ikut-ikutan promosiin konten yang nggak bener, apalagi yang berbau ilegal. Yuk, bikin ruang digital yang asik dan aman buat semua!

kunjungi laman berita terbaru dan hot di Exposenews.id

Drama TikTok ini bener-bener bikin kita sadar betapa ketatnya pengawasan digital di Indonesia. Komdigi nggak main-main dalam menjaga keamanan dan kenyamanan ruang digital, apalagi kalau ada dugaan pelanggaran serius kayak monetisasi judi online. Buat TikTok, ini saatnya buat beresin masalah dan patuh sama aturan kalau masih pengen eksis di Indonesia. Buat kita? Tetep nikmatin TikTok, tapi sambil nunggu kabar terbaru dari drama ini. Siapa tahu, besok-besok ada plot twist! Stay tuned, bro!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *